Recent Posts

Wikipedia Bahasa Indonesia, Ensiklopedia Bebas Kebudayaan Indonesia Dan Penjelasannya

Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Allow, selamat malam, pada kali ini akan membawakan tentang kebudayaan indonesia dan penjelasannya Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas simak selengkapnya 

"RI" beranjak ke laman ini. Untuk arti lain, blengok RI (disambiguasi).

Republik Indonesia (RI) alias Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), alias bertambah umum disebut Indonesia, adalah daerah di Asia Tenggara yang dilintasi garis khatulistiwa dan berada di antara pulau alam Asia dan Australia, beserta antara Samudra Pasifik dan Samudra Hindia. Indonesia adalah daerah kepulauan terbanyak di adam yang terjadi dari 17.504 pulau.[11] Nama alternatif yang biasa dipakai adalah Nusantara.[12] Dengan masyarakat Hampir 270.054.853 jiwa atas tarikh 2018,[13] Indonesia adalah daerah berpenduduk terbanyak keempat di adam dan daerah yang berpenduduk Muslim terbanyak di dunia, dengan bertambah dari 230 juta jiwa.[14]

Bentuk daerah Indonesia adalah negara kesatuan dan bentuk pemerintahan Indonesia adalah republik, dengan Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah dan Presiden yang dipilih secara langsung.

Ibu kota daerah Indonesia adalah Jakarta. Indonesia berbatasan darat dengan Malaysia di Pulau Kalimantan, dengan Papua Nugini di Pulau Papua dan dengan Timor Leste di Pulau Timor. Negara setangga lainnya adalah Singapura, Filipina, Australia, dan area persatuan Kepulauan Andaman dan Nikobar di India.

Sejarah Indonesia berlimpah dipengaruhi bagi bangsa lainnya. Kepulauan Indonesia menjadi area bazar bena dari abad ke-7, yaitu dari berdirinya Kerajaan Sriwijaya, sebuah kemaharajaan Hindu-Buddha yang berpusat di Palembang. Kerajaan Sriwijaya ini menjalin jalinan agama dan bazar dengan Tiongkok dan India, jua dengan bangsa Arab. Kerajaan-kerajaan berakidah Hindu dan/atau Buddha dari tumbuh atas asal abad ke-4 batas abad ke-13 Masehi, diikuti getah perca biaperi dan ulama dari jazirah Arab yang melanting akidah Islam sekeliling abad ke-8 batas abad ke-16, beserta kemasukan bangsa Eropa atas belakang abad ke-15 yang saling bertempur buat memonopoli bazar ramu Maluku semasa era penjelajahan samudra. Setelah berada di kaki (gunung) penjajahan Belanda semasa hampir 3 abad, Indonesia yang detik itu bernama Hindia Belanda menyatakan kemerdekaannya di belakang Perang Dunia II, tepatnya coplok 17 Agustus 1945. Selanjutnya, Indonesia mendapat beragam intikad dan persoalan berat, dari dari seringnya berlaku bencana alam, aksi korupsi yang masif, konflik sosial, gerakan separatisme, proses demokratisasi, dan periode pembangunan, metamorfosis dan jalan sosial-ekonomi-politik, beserta pembaruan yang pesat.

Dari Sabang di kesudahan Aceh cukup Merauke di butala Papua, Indonesia terjadi dari beragam genus bangsa, bahasa, dan agama. Berdasarkan rumpun bangsa (ras), Indonesia terjadi atas bangsa khalis pribumi adalah Mongoloid Selatan/Austronesia dan Melanesia di mana bangsa Austronesia yang terbanyak jumlahnya dan bertambah berlimpah mendiami Indonesia cuilan barat. Secara bertambah spesifik, suku bangsa Jawa adalah genus bangsa terbanyak dengan masyarakat mencapai 41,7% dari seluruh masyarakat Indonesia.[16] Semboyan dalam negeri Indonesia, "Bhinneka ahad ika" ("Berbeda-beda tetapi ajek satu"), bermakna keberagaman sosial-budaya yang melatih satu kesatuan/negara. Selain memiliki masyarakat masyarakat yang padat dan area yang luas, Indonesia memiliki area angkasa yang kondusif tingkat keanekaragaman hayati terbanyak kedua di dunia.

Indonesia melambangkan anggota dari PBB dan satu-satunya anggota yang sempat berhenti dari PBB, yaitu atas coplok 7 Januari 1965, dan berbaur kembali atas coplok 28 September 1966 dan Indonesia ajek dinyatakan sebagai anggota yang ke-60, keanggotaan yang sama dari bergabungnya Indonesia atas coplok 28 September 1950. Selain PBB, Indonesia jua daerah anggota dari organisasi ASEAN, KAA, APEC, OKI, G-20 dan kelak berulang hendak menjadi anggota OECD.

Etimologi

Kata "Indonesia" berakar dari bahasa Yunani kuno yaitu Indus yang merujuk kepada bengawan Indus di India dan nesos yang berfaedah "pulau".[17] Jadi, bicara Indonesia berfaedah wilayah "kepulauan India", alias kepulauan yang berada di area Hindia, ini merujuk kepada contoh antara dua bangsa tersebut (India dan Indonesia).[18] Pada tarikh 1850, George Windsor Earl, seorang etnolog berkebangsaan Inggris, awalnya menasihati kata Indunesia dan Malayunesia buat masyarakat "Kepulauan Hindia alias Kepulauan Melayu".[19] Murid dari Earl, James Richardson Logan, memanfaatkan bicara Indonesia sebagai sinonim dari Kepulauan India.[20] Namun, penulisan akademik Belanda di media Hindia Belanda tak memanfaatkan bicara Indonesia, tetapi kata Kepulauan Melayu (Maleische Archipel); Hindia Timur Belanda (Nederlandsch Oost Indië), alias Hindia (Indië); Timur (de Oost); dan justru Insulinde (istilah ini diperkenalkan tarikh 1860 di karya sastra Max Havelaar (1859), ditulis bagi Multatuli, melanggar kritik atas imperialisme Belanda).[12]

Sejak tarikh 1900, asma Indonesia menjadi bertambah umum atas lingkungan akademik di luar Belanda, dan golongan patriot Indonesia menggunakannya buat air muka politik.[12]Adolf Bastian dari Universitas Berlin memasyarakatkan asma ini melalui buku Indonesien oder die Inseln des Malayischen Archipels, 18841894. Pelajar Indonesia mula-mula yang menggunakannya ialah Suwardi Suryaningrat (Ki Hajar Dewantara), yaitu saat ia mendirikan kantor buletin di Belanda yang bernama Indonesisch Pers Bureau atas tarikh 1913.[18]

Sejarah

Sejarah Indonesia terjadi dari berlimpah tahapan/periode. Secara garis besar, asal usul Indonesia terjadi dari periode prasejarah, periode kuno/klasik, periode pertengahan, periode kolonialisme, periode asal kemerdekaan, dan periode modern.

Periode prasejarah

Fosil-fosil bani Adam arkais seperti Homo erectus, yang bagi antropolog jua dijuluki "Manusia Jawa", menimbulkan ajukan bahwa kepulauan Indonesia telah dari berpenghuni atas antara dua juta cukup 500.000 tarikh yang lalu. Namun kebenaran akan hal ini berlimpah diperdebatkan.[21]

Hingga tarikh 75000 Sebelum Masehi, pulau Nusantara cuilan barat (kira-kira kepulauan bagian barat termasuk Sumatra, Jawa, dan Kalimantan sekarang) masih menyatu dengan pulau elementer Asia. Pada abad ini kembali berlaku erupsi Gunung Toba, yang disebut-sebut sebagai salah satu letusan ancala bara terbanyak sepanjang asal usul yang melahirkan metamorfosis iklim yang dikatakan hampir meleburkan masyarakat bani Adam modern detik itu. Umat bani Adam sendiri sebenarnya belum cukup ke Sumatra, gelombang migrasi dari Afrika iring terhenti buat selagi balasan erupsi ini. Gunung Toba akan datang tenggelam dan kalderanya melatih sebuah danau besar dengan asma yang sama.

Sekitar abad 25000 SM, gelombang migrasi mula-mula bani Adam modern cukup di alun-alun Nusantara. Peradaban asal dan kebudayaan asal dari terdidik detik zaman Holosen (10000 tarikh Sebelum Masehi) menandai berakhirnya zaman es dan alun-alun ini dari terpisah dari pulau elementer Asia arkian bercabang batas melatih kepulauan Nusantara seperti sekarang. Sejak detik itu, bangsa Melanesia yang melambangkan bangsa bani Adam modern mula-mula di Nusantara melatih kebudayaan-kebudayaan awal.

Kedatangan bangsa Austronesia dari pulau Taiwan yang dari datang di Nusantara sekeliling 2000 tarikh SM melahirkan bangsa Melanesia yang telah siap bertambah berlalu di senun terdesak ke wilayah-wilayah yang asing di timur kepulauan, biarpun siap sebagian yang berasimilasi/akulturasi dengan imigran tersebut.[22] Dengan ihwal butala vulkanis yang subur, melimpahnya heterogenitas hayati, ditambah dengan kemampuan bercocok tanam yang dimiliki bani Adam detik itu melahirkan kegiatan pertanian dan koloni dari terdidik dan mekar pesat.[23] Peradaban-peradaban maju seperti Proto-Melayu dan Deutro-Melayu dari mekar atas abad ini.

Periode klasik

Kerajaan-kerajaan halus dari bermunculan dari asal abad masehi. Kerajaan tertua yang kedapatan berdasarkan invensi mutakhir adalah kerajaan Kandis, bukan kerajaan Kutai seperti dugaan kebanyakan orang semasa ini. Berdasarkan penemuan-penemuan yang ada, kerajaan Kandis berada di pulau Sumatra, kira-kira di alam Riau sekarang. Namun sayangnya, sekadar kurang yang kedapatan dari kerajaan ini akibat bukti-bukti dan notasi yang minim. Kerajaan-kerajaan bena lainnya di Sumatra adalah kerajaan Melayu Kuno alias kerajaan Jambi Kuno (berdiri sekeliling abad ke-2 Masehi). Di Pulau Jawa, berdiri kerajaan Salakanegara, kerajaan Hindu mula-mula di Nusantara yang terwalak di alam sekeliling Cianjur, Jawa Barat. Kerajaan Salakanegara dari berdiri atas tarikh 130 Masehi, akan datang mekar menjadi kerajaan Tarumanegara atas tarikh 358 Masehi. Kerajaan Kutai sendiri dari berdiri di Kalimantan Timur atas tarikh 350 Masehi, diikuti berdirinya dua kerajaan asing di Kalimantan Selatan, yaitu kerajaan Tanjungpuri dan kerajaan Nan Sarunai atas tarikh 525 M. Di Sulawesi jua berdiri kerajaan-kerajaan kecil, diantaranya kerajaan Luwu di Sulawesi Tengah atas tarikh 900 Masehi. Kerajaan-kerajaan asal lainnya adalah kerajaan Siang di Sulawesi Selatan dan kerajaan Suwawa di alam Gorontalo.

Pada abad ke-7 Masehi, berdiri Kerajaan Hindu-Buddha Sriwijaya di Sumatra Selatan yang akan datang mekar menjadi kemaharajaan terbanyak dengan era berdiri terlama di Asia Tenggara batas asal abad ke-11. Kerajaan ini memahami sebagian besar Sumatra, Semenanjung Malaya, Jawa, batas miring barat dan barat kapabilitas Kalimantan.[24] Kerajaan ini jua mengendalikan aksi pelayaran dan bazar di Selat Malaka yang melambangkan pias bazar maritim elementer antara India dengan Tiongkok. Selat Malaka melambangkan salah satu pias pelayaran terpenting di dunia. Sejak detik itu, asal usul Indonesia jua berlimpah dipengaruhi bagi bangsa-bangsa asing batas masa-masa berikutnya.

Periode Pertengahan

Pada era kerajaan Sriwijaya, Dinasti Hindu-Buddha Sanjaya dan Syailendra dari kerajaan Sriwijaya jua mendirikan kerajaan-kerajaan perintis di pulau Jawa cuilan tengah. Kerajaan-kerajaan ini akan datang mekar menjadi kerajaan-kerajaan besar, yang terjadi dari kerajaan Panjalu/Daha/Kediri (1045–1222), kerajaan Tumapel/Singosari (1222–1292), batas kerajaan Majapahit (1293–1527). Kerajaan Majapahit selanjutnya mekar menjadi kemaharajaan terbanyak di Nusantara dengan area dominasi yang banglas melingkungi Sumatra cuilan antara dan selatan, semenanjung Malaya, pantai dan alun-alun hina Kalimantan, kesudahan selatan dan timur Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku, batas kesudahan barat Papua. Setelah Majapahit runtuh, kerajaan-kerajaan Islam dari mekar deras di Indonesia.[25]

Islam sebenarnya telah menaiki Indonesia atas abad ke-7 Masehi, tetapi penyebarannya belum berarti seperti sekadar yang berlaku atas abad ke-15 batas ke-16. Agama Islam menaiki Indonesia mula-mula kali melalui getah perca biaperi dan ulama Arab, dan selanjutnya melalui biaperi Persia dan India (Gujarat). Para biaperi dan pelaut dari Tiongkok berakidah mukminat dibawah pimpinan Laksamana Cheng Ho jua iring beserta di mencecerkan Islam di Indonesia.[26] Kerajaan Islam mula-mula (atau disebut kesultanan) yang kedapatan adalah Kerajaan Jeumpa yang berdiri di Aceh atas tarikh 777 Masehi. Kesultanan ini terwalak di alam miring utara di bagian timur Banda Aceh sekarang. Kesultakan-kesultanan asing yang jua dari berdiri di Aceh yaitu kesultanan Perlak (840–1292) dan kesultanan Lamuri (851–1514). Sejak detik itu, Islam dari mempengaruhi kebudayaan Aceh dan alam Nusantara lainnya atas masa-masa selanjutnya.[butuh rujukan] Di Semenanjung Malaya berdiri kesultanan Malaka atas tarikh 1405 Masehi. Kesultanan ini akan datang memperluas wilayahnya batas pantai Riau. Kesultanan-kesultanan asing di Sumatra jua dari berdiri dan mekar seperti kesultanan Samudera Pasai (1267–1521), Kesultanan Pagaruyung (1347–1825), kesultanan Aceh (1507–1903), kesultanan Jambi (1615–1903), dan kesultanan Siak (1723–1945). Kesultanan Aceh adalah kerajaan terkuat di Sumatra. Kesultanan ini berdiri semasa 4 abad dan sempat memahami seluruh Sumatra cuilan utara dan antara (kecuali butala Batak) dan semenanjung Malaya. Bahkan Penjajah Belanda cukup kewalahan bertemu kerajaan ini.

Kesultanan mula-mula di pulau Jawa adalah kesultanan Demak yang berdiri tarikh 1475 Masehi. Namun apakah benar bahwa kerajaan Demak adalah kerajaan mula-mula di Jawa cukup detik ini masih diperdebatkan. Ada yang melisankan bahwa kerajaan mula-mula di Jawa adalah kerajaan Lumajang, yang berdiri di alam Lumajang, Jawa Timur atas tarikh 1295 Masehi. Dikatakan kembali bahwa kerajaan Lumajang waktu itu telah mengambil Islam. Kerajaan Demak sendiri atas masanya melingkungi area seluruh Jawa (kecuali Banten selatan yang melambangkan fokus kerajaan Pajajaran yang berakidah Hindu), Madura, Sumatra (Jambi, Bengkulu, Palembang, dan Bangka-Belitung), dan pantai Kalimantan (kecuali pantai utara yang dikuasai kesultanan Brunei). Setelah kerajaan Demak, kaum kerajaan yang berdiri di pulau Jawa yaitu kesultanan Banten (1526–1813), kesultanan Pajang (1549–1588), dan kesultanan Mataram (1588–1755).

Di Kalimantan, diperoleh dua kerajaan besar yang dari berdiri atas abad ke-14 dan abad ke-16, yaitu kesultanan Banjar di pantai selatan dan kesultanan Brunei di pantai utara. Kesultanan Banjar sendiri sebelumnya menjadi antek kerajaan Demak, dan semasa menjadi antek Demak pula, kerajaan ini memperluas area pemerintahannya batas mencakup seluruh pantai Kalimantan, kecuali pantai utara yang di kaki (gunung) pemerintahan Brunei. Sekitar tarikh 1569 batas 1800-an, kerajaan Banjar bercabang menjadi kaum kerajaan yang independen. Kesultanan-kesultanan tersebut diantaranya adalah kesultanan Sambas (1671–1950), kesultanan Kutai Kartanegara (1300 — sekarang), kesultanan Landak (1472 – Sekarang), dan kesultanan Bulungan (1731–1964).

Di Sulawesi dan Maluku, diperoleh tiga kerajaan besar, yaitu kesultanan Gowa di Sulawesi Selatan, beserta kesultanan Ternate dan Tidore di Maluku Utara. Wilayah kerajaan Gowa mencakup Sulawesi cuilan selatan dan tengah, sedangkan Sulawesi cuilan utara dan timur waktu itu dibawah kerajaan Ternate. Kesultanan Gowa jua melingkungi area pulau Lombok dan Sumbawa di Nusa Tenggara Barat. Kesultanan Ternate sempat memiliki area yang banglas melingkungi kepulauan Maluku Selatan, Maluku Utara, dan Nusa Tenggara Timur. Akan tetapi, Maluku Selatan dan Nusa Tenggara Timur anjlok ke yad imigran Spanyol dan Portugis yang berdatangan atas asal abad ke-17. Sementara kerajaan Tidore melingkungi Maluku Utara cuilan timur batas pantai barat dan utara Papua. Sejak abad ke-15 batas abad ke-19, satu-persatu kerajaan dan kerajaan yang tercecer di Nusantara dari dikuasai bagi aliansi Uni-Iberia (Spanyol-Portugis), akan datang VOC, Inggris, dan selanjutnya dikuasai Hindia Belanda semasa sekeliling tiga abad.[butuh rujukan]

Kolonialisme

Peta Indonesia berkisar tarikh 1674-1745 bagi Katip Çelebi seorang geografer akar Turki Utsmani.

Lukisan imperium Belanda yang menggambarkan Hindia Belanda sebagai "Permata aku yang amat berharga". (1916)

Indonesia jua melambangkan daerah yang dijajah bagi berlimpah daerah Eropa dan jua Asia, akibat dari zaman berlalu Indonesia melambangkan daerah yang kaya hendak hasil alamnya yang berlimpah, batas melaksanakan negara-negara Eropa tergiur buat menduduki dan bermaksud memahami pangkal kapabilitas angkasa buat pemasukan belah negaranya, Negara-negara yang sempat menduduki Indonesia antara lain:

Ketika orang-orang Eropa ada atas asal abad ke-16, mengatur menemukan kaum kerajaan yang dengan encer dapat mengatur kuasai buat mendominasi bazar rempah-rempah. Portugis mula-mula kali mendarat di dua bom Kerajaan Sunda yaitu Banten dan Sunda Kelapa, tetapi dapat diusir dan beralih ke cita-cita timur dan memahami Maluku. Pada abad ke-17, Belanda ada sebagai yang terkuat di antara negara-negara Eropa lainnya, menaklukkan Britania Raya dan Portugal (kecuali buat koloni mereka, Timor Portugis). Pada era itulah akidah Kristen masuk ke Indonesia sebagai salah satu delegasi imperialisme rentang waktu yang dikenal sebagai 3G, yaitu Gold, Glory, and Gospel.[28] Belanda memahami Indonesia sebagai koloni batas Perang Dunia II, awalnya melalui VOC, dan akan datang langsung bagi negara Belanda dari asal abad ke-19. Di kaki (gunung) bentuk Cultuurstelsel (Sistem Penanaman) atas abad ke-19, perkebunan besar dan penanaman paksa dilaksanakan di Jawa, akhirnya menciptakan keuntungan belah Belanda yang tak dapat dihasilkan VOC. Pada era pemerintahan kolonial yang bertambah berdikari setelah 1870, bentuk ini dihapus. Setelah 1901 pihak Belanda memperkenalkan Kebijakan Beretika, yang termasuk perbaikan ketatanegaraan yang terbatas dan pemodalan yang bertambah besar di Hindia Belanda.

Pada era Perang Dunia II, sewaktu Belanda dijajah bagi Jerman, Jepang memahami Indonesia. Setelah memperoleh Indonesia atas tarikh 1942, Jepang membesuk bahwa getah perca pejuang Indonesia melambangkan handai bazar yang responsif dan bersedia mengerahkan sena bila diperlukan. Soekarno, Mohammad Hatta, KH. Mas Mansur, dan Ki Hajar Dewantara diberikan aplaus bagi Kaisar Jepang atas tarikh 1943.[butuh rujukan]

Kemerdekaan Indonesia

Pada Maret 1945 Jepang melatih sebuah komite buat kemerdekaan Indonesia. Setelah Perang Pasifik berakibat atas tarikh 1945, di kaki (gunung) apitan organisasi pemuda, Soekarno-Hatta memproklamasikan kemerdekaan Indonesia atas coplok 17 Agustus 1945 yang atas detik itu sedang bulan Ramadhan. Setelah kemerdekaan, tiga pembangun bangsa adalah Soekarno, Mohammad Hatta, dan Sutan Sjahrir sendiri-sendiri menjabat sebagai presiden, agen presiden, dan perdana menteri. Dalam usaha buat memahami kembali Indonesia, Belanda melayangkan pasukan mereka.

Proklamasi kemerdekaan Indonesia atas 17 Agustus 1945.

Usaha-usaha berdarah buat meredam pergerakan kemerdekaan ini akan datang dikenal bagi orang Belanda sebagai 'aksi kepolisian' (politionele actie), alias dikenal bagi orang Indonesia sebagai Agresi Militer.[29] Belanda akhirnya menerima benar Indonesia buat berdiri sendiri atas 27 Desember 1949 sebagai daerah federal yang disebut Republik Indonesia Serikat setelah mendapat apitan yang bangkit dari kalangan internasional, lebih-lebih Amerika Serikat. Mosi Integral Natsir atas coplok 17 Agustus 1950, melantamkan kembalinya daerah ketunggalan Republik Indonesia dan membuyarkan Republik Indonesia Serikat. Soekarno kembali menjadi kepala dengan Mohammad Hatta sebagai agen kepala dan Mohammad Natsir sebagai bendahara menteri.

Pada tarikh 1950-an dan 1960-an, pemerintahan Soekarno dari mengikuti sekali lalu menganjuri gerakan non-blok atas awalnya, akan datang menjadi bertambah akrab dengan blok sosialis, apabila Republik Rakyat Tiongkok dan Yugoslavia. Tahun 1960-an menjadi bukti kejadian konfrontasi tentara atas daerah tetangga, Malaysia ("Konfrontasi"),[30] dan ketidakpuasan atas kesulitan perdagangan yang semakin besar. Selanjutnya atas tarikh 1965 meletus kejadian G30S yang melahirkan kematian 6 orang jenderal dan sebesar perwira medium lainnya. Muncul daya anyar yang melisankan dirinya Orde Baru yang segera menuduh Partai Komunis Indonesia sebagai otak di belakang kejadian ini dan bermaksud menggulingkan pemerintahan yang aci beserta merombak ideologi dalam negeri menjadi berdasarkan ahli sosialis-komunis. Tuduhan ini sekali lalu dijadikan alasan buat menggantikan pemerintahan rentang waktu di kaki (gunung) Presiden Soekarno.

Jenderal Soeharto menjadi Pejabat Presiden pada tarikh 1967 dengan alasan buat mengamankan daerah dari gaham komunisme. Sementara itu ihwal awak Soekarno sendiri semakin melemah. Setelah Soeharto berkuasa, ratusan mili penduduk Indonesia yang dicurigai berpartisipasi pihak komunis dibunuh, selagi masih berlimpah berulang penduduk Indonesia yang sedang berada di luar negeri, tak berani kembali ke butala air, dan akhirnya dicabut kewarganegaraannya. Tiga persepuluhan desimal dua tarikh era dominasi Soeharto dinamakan Orde Baru, selagi era pemerintahan Soekarno disebut Orde Lama.

Soeharto melaksanakan perdagangan neoliberal dan berhasil melahirkan investasi luar daerah yang besar buat masuk ke Indonesia dan menciptakan perkembangan perdagangan yang besar, biar tak merata. Pada asal rezim Orde Baru kearifan ekomomi Indonesia disusun bagi sekelompok ekonom lulusan Departemen Ekonomi Universitas California, Berkeley, yang dipanggil "Mafia Berkeley".[31] Namun, Soeharto menambah kekayaannya dan keluarganya melalui aksi korupsi, kolusi, dan nepotisme yang meluas dan dirinya akhirnya dipaksa anjlok dari jabatannya setelah aktivitas demonstrasi besar-besaran dan ihwal perdagangan daerah yang memburuk atas tarikh 1998.

Masa Peralihan Orde Reformasi alias Era Reformasi berlangsung dari tarikh 1998 batas 2001, saat diperoleh tiga era presiden: Bacharuddin Jusuf (BJ) Habibie, Abdurrahman Wahid dan Megawati Sukarnoputri. Pada tarikh 2004, diselenggarakan Pemilihan Umum satu yaum terbanyak di dunia[32] yang dimenangkan bagi Susilo Bambang Yudhoyono, sebagai kepala terpilih secara langsung bagi rakyat, yang menjabat semasa dua periode (2004–2009 dan 2009–2014).

Indonesia kini sedang mengalami masalah-masalah ekonomi, ketatanegaraan dan pertikaian bernuansa akidah di di negeri, dan kaum alam berusaha buat melepaskan badan dari naungan NKRI, lebih-lebih Papua.[butuh rujukan]Timor Timur secara sah melepaskan badan atas tarikh 1999 setelah 24 tarikh bersatu dengan Indonesia dan 3 tarikh di kaki (gunung) tadbir PBB menjadi daerah Timor Leste.

Pada Desember 2004 dan Maret 2005, Aceh dan Nias dilanda dua gempa bumi besar yang totalnya menewaskan ratusan mili jiwa. (Lihat Gempa bumi Samudra Hindia 2004 dan Gempa bumi Sumatra Maret 2005.) Kejadian ini disusul bagi gempa bumi di Yogyakarta dan tsunami yang menghantam Pantai Pangandaran dan sekitarnya, beserta banjir lumpur di Sidoarjo atas 2006 yang tak membesuk terpecahkan.

Geografi

Lihat pula: Peta Asia dan Jumlah pulau di Indonesia

Indonesia adalah negara kepulauan di Asia Tenggara[33] yang memiliki 17.504 pulau besar dan kecil,[11] sekeliling 6.000 di antaranya tak berpenghuni[34], yang menyebar disekitar khatulistiwa, yang memberikan cuaca tropis. Posisi Indonesia terwalak atas koordinat 6°LU – 11°08'LS dan dari 95°'BT – 141°45'BT beserta terwalak di antara dua benua yaitu alam Asia dan alam Australia/Oseania.

Wilayah Indonesia terbentang sepanjang 3.977 mil di antara Samudra Hindia dan Samudra Pasifik. Luas pulau Indonesia adalah 1.922.570 km² dan banglas perairannya 3.257.483 km². Pulau terpadat penduduknya adalah pulau Jawa, di mana setengah masyarakat Indonesia bermukim. Indonesia terjadi dari 5 pulau besar, yaitu: Jawa dengan banglas 132.107 km², Sumatra dengan banglas 473.606 km², Kalimantan dengan banglas 539.460 km², Sulawesi dengan banglas 189.216 km², dan Papua dengan banglas 421.981 km². Batas area Indonesia diukur dari kepulauan dengan memanfaatkan territorial laut: 12 mil laut beserta alam perdagangan eksklusif: 200 mil laut,[35] searah arah ain angin, yaitu:

Sumber kapabilitas alam

Sumber kapabilitas alam Indonesia berupa minyak bumi, timah, gas alam, nikel, kayu, bauksit, tanah subur, batu bara, emas, dan perak dengan bingkisan kapling terjadi dari butala pertanian sebanyak 10%, perkebunan sebanyak 7%, padang rumput sebanyak 7%, hutan dan alam berhutan sebanyak 62%, dan lainnya sebanyak 14% dengan kapling irigasi seluas 45.970 km.[36]

Lingkungan hidup

Wilayah Indonesia memiliki heterogenitas makhluk hidup yang tinggi sehingga bagi kaum pihak area ekologi Indonesia disebut dengan kata "Mega biodiversity" alias "keanekaragaman mahluk hidup yang tinggi"[37][38] galibnya dikenal sebagai Indomalaya alias Malesia berdasarkan penelitian bahwa 10 bayaran tumbuhan, 12 bayaran mamalia, 16 bayaran reptil, 17 bayaran burung, 25 bayaran iwak yang siap di adam hidup di Indonesia, sedangkan banglas Indonesia sekadar 1,3 % dari banglas Bumi. Kekayaan makhluk hidup Indonesia menduduki kelas ketiga setelah Brasil dan Republik Demokratik Kongo.[39]

Meskipun demikian, Guinness World Records atas 2008 sempat mencatat rekor Indonesia sebagai daerah yang amat kencang laju kerusakan hutannya di dunia. Setiap tarikh Indonesia kehilangan alas seluas 1,8 juta hektare. Kerusakan yang berlaku di alam hulu (hutan) jua turut berantak alun-alun di alam hilir (pesisir).[40] Menurut notasi Down The Earth, proyek Asian Development Bank (ADB) di area kelautan Indonesia telah menembakkan kejadian alih guna secara besar-besaran alas bakau menjadi alun-alun pertambakan. Padahal alas bakau, kecuali berfungsi mengamankan miring dari abrasi, melambangkan habitat yang baik belah beragam macam ikan. Kehancuran alas bakau tersebut mengakibatkan nelayan layak mencari iwak dengan antara semakin asing dan menambah biaya operasional mengatur di mencari ikan. Selain itu, hancurnya alas bakau jua mengakibatkan semakin rentannya alun-alun pantai Indonesia atas terjangan air kadar jual mahal|menyundak} samudra dan banjir, terlebih di musim hujan.[41]

Politik

Istana Negara, salah satu dari Istana Kepresidenan di Indonesia.

Sistem pemerintahan

Indonesia menjalankan pemerintahan republik presidensial multipartai yang demokratis. Seperti jua di negara-negara demokrasi lainnya, bentuk ketatanegaraan di Indonesia didasarkan atas Trias Politika yaitu dominasi legislatif, eksekutif dan yudikatif. Kekuasaan legislatif dipegang bagi sebuah lembaga bernama Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR).

MPR sempat menjadi lembaga perfek negara unikameral, tetapi setelah amendemen ke-4 MPR bukanlah lembaga perfek lagi, dan komposisi keanggotaannya jua berubah. MPR setelah amendemen UUD 1945, yaitu dari 2004 menjelma menjadi lembaga bikameral yang terjadi dari 560 anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) yang melambangkan agen anak buah melalui Partai Politik, ditambah dengan 132 anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) yang melambangkan agen daerah dari pias independen.[42] Anggota DPR dan DPD dipilih melalui pemilu dan dilantik buat era jabatan lima tahun. Sebelumnya, anggota MPR adalah seluruh anggota DPR ditambah utusan golongan dan TNI/Polri. MPR detik ini diketuai bagi Zulkifli Hasan. DPR detik ini diketuai bagi Bambang Soesatyo, sedangkan DPD detik ini diketuai bagi Oesman Sapta Odang.

Lembaga administrator berpusat atas presiden, wakil presiden, dan kabinet. Kabinet di Indonesia adalah Kabinet Presidensial sehingga getah perca anggota kabinet bertanggung jawab kepada kepala dan tak mewakili golongan ketatanegaraan yang siap di parlemen. Meskipun demikian, kepala detik ini adalah Joko Widodo yang diusung bagi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan jua menunjuk sebesar pemimpin partai politik buat bersandar di kabinetnya. Tujuannya buat menjaga stabilitas pemerintahan mengingat kuatnya kedudukan lembaga legislatif di Indonesia. Namun pos-pos bena dan penting galibnya diisi bagi anggota kabinet minus portofolio golongan (berasal dari seseorang yang dianggap ahli di bidangnya).

Lembaga Yudikatif dari era perbaikan dan adanya amendemen UUD 1945 dijalankan bagi Mahkamah Agung, Komisi Yudisial, dan Mahkamah Konstitusi, termasuk pengaturan tadbir getah perca hakim. Meskipun begini keberadaan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia ajek dipertahankan.

Hubungan luar daerah dan militer

Berlawanan dengan Sukarno yang anti-Imperialisme, permusuhan atas daya barat, dan bersitegang dengan Malaysia, jalinan luar daerah dari "Orde baru"-nya Suharto didasarkan atas perdagangan dan kerja sama ketatanegaraan dengan negara-negara barat.[44] Indonesia menjaga jalinan baik dengan tetangga-tetangganya di Asia, dan Indonesia adalah pembangun ASEAN dan East Asia Summit.

Indonesia menjalin jalinan kembali dengan Republik Rakyat Tiongkok atas tarikh 1990, sedangkan sebelumnya melakukan pembekuan jalinan sehubungan dengan gejolak anti-komunis di asal kepemerintahan Suharto. Indonesia menjadi anggota Perserikatan Bangsa-bangsa dari tarikh 1950,[45] dan pembangun Gerakan Non Blok dan Organisasi Kelompok Islam yang sekarang telah menjadi Organisasi Kerjasama Islam. Indonesia telah menandatangani perjanjian ASEAN Free Trade Area, Cairns Group, dan World Trade Organization, dan sempat menjadi anggota OPEC, biarpun Indonesia menarik badan atas tarikh 2008 sehubungan Indonesia bukan berulang pengimpor minyak baru menjadi bersih. Indonesia telah menerima asistensi kemanusiaan dan ekspansi dari tarikh 1966, lebih-lebih dari Amerika Serikat, negara-negara Eropa Barat, Australia dan Jepang.

Pemerintah Indonesia telah berbicara sama dengan adam international sehubungan dengan pengeboman yang dilakukan bagi agresif Islam dan Al-Qaeda.[46] Pemboman besar menimbulkan korban 202 orang tewas (termasuk 164 turis mancanegara) di Kuta, Bali atas tarikh 2012.[47] Serangan tersebut dan peringatan perjalanan (travel warnings) yang dikeluarkan bagi negara-negara lain, menimbulkan akibat yang berat belah industri jasa perjalanan/turis dan jua prospek pemodalan asing.[48] Tetapi beruntung perdagangan Indonesia secara kelengkapan tak terlewat dipengaruhi bagi hal-hal tersebut di atas, akibat Indonesia adalah daerah yang perdagangan domestiknya cukup bangkit dan dominan.

Tentara Nasional Indonesia terjadi dari TNI–AD, TNI-AL (termasuk Marinir) dan TNI-AU.[49] Berkekuatan 400.000 sena aktif, memiliki jumlah 4% dari GDP atas tarikh 2006, tetapi diperoleh kontroversi bahwa siap sumber-sumber dana dari kepentingan-kepentingan komersial dan yayasan-yayasan yang dilindungi bagi militer.[50] Satu hal baik dari perbaikan sebati dengan mundurnya Suharto adalah mundurnya TNI dari parlemen setelah bubarnya Dwi Fungsi ABRI, kendatipun buah tentara di bernegara masih ajek kuat.[51] Gerakan separatis di sebagian alam Aceh dan Papua telah menimbulkan konflik bersenjata, dan berlaku pelanggaran HAM beserta kebrutalan yang dilakukan bagi keduabelah pihak.[52][53] Setelah 30 tarikh kebencian kadang-kadang antara Gerakan Aceh Merdeka dan tentara Indonesia, maka kecocokan gencatan senjata berlaku atas tarikh 2005.[54] Di Papua, telah berlaku kesuksesan yang mencolok, kendatipun masih berlaku kekurangan-kekurangan, dengan diterapkannya otonomi, dengan balasan berkurangannya pelanggaran HAM.[55]

Pembagian administratif

Indonesia detik ini secara de facto terjadi dari 34 provinsi, lima di antaranya memiliki status yang berbeda (Aceh, Daerah Istimewa Yogyakarta, Papua Barat, Papua, dan DKI Jakarta). Provinsi dibagi menjadi 416 kabupaten dan 98 kota alias 7.024 alam setingkat kecamatan[56] alias 81.626 alam setingkat desa.[57] Terdapat beragam kata domestik buat satu alam di indonesia misal: kelurahan, desa, gampong, kampung, nagari, pekon, alias kata asing yang diakomodasi bagi Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 akan Pemerintahan Daerah. Tiap daerah memiliki DPRD Provinsi dan gubernur; selagi kabupaten memiliki DPRD Kabupaten dan bupati; akan datang kota memiliki DPRD Kota dan wali kota; semuanya dipilih langsung bagi anak buah melalui Pemilu dan Pilkada. Bagaimanapun di Jakarta tak diperoleh DPR Kabupaten alias Kota, akibat Kabupaten Administrasi dan Kota Administrasi di Jakarta bukanlah alam otonom.

Provinsi Aceh, Daerah Istimewa Yogyakarta, Provinsi Papua Barat, dan Papua memiliki benar eksklusif legislatur yang bertambah besar dan tingkat independensi yang bertambah tinggi dibandingkan daerah lainnya. Contohnya, Aceh berhak melatih bentuk legal sendiri; atas tarikh 2003, Aceh dari menetapkan adat Syariah.[58] Yogyakarta memperoleh status Daerah Istimewa sebagai aduan atas peran bena Yogyakarta di kondusif Indonesia semasa Revolusi.[59]Provinsi Papua, sebelumnya disebut Irian Jaya, mendapat status independensi khusus tarikh 2001.[60]DKI Jakarta, adalah alam khusus bok kota negara. Timor Portugis digabungkan ke di area Indonesia dan menjadi daerah Timor Timur atas 1976–1999, yang akan datang melepaskan badan melalui referendum menjadi Negara Timor Leste.[61]

Provinsi di Indonesia dan bok kotanya

Ekonomi

Peta yang membuktikan Produk Domestik Regional Bruto bohlam kepala provinsi-provinsi Indonesia atas tarikh 2008 atas kualitas berlaku. PDRB bohlam kepala daerah Kalimantan Timur mencapai Rp.100 juta manakala PDRB bohlam kepala Maluku, Maluku Utara, dan Nusa Tenggara Timur rendah dari Rp.5 juta.

  Lebih dari Rp.100 juta

  Rp.50 juta ++ - Rp.100 juta

  Rp.40 juta ++ - Rp.50 juta

  Rp.30 juta ++ - Rp.40 juta

  Rp.20 juta ++ - Rp.30 juta

  Rp.10 juta ++ - Rp.20 juta

  Rp.5 juta ++ - Rp.10 juta

  Kurang dari Rp.5 juta

Sistem perdagangan Indonesia awalnya didukung dengan diluncurkannya Oeang Repoeblik Indonesia (ORI) atas coplok 30 Oktober 1946 yang menjadi ain arta mula-mula Republik Indonesia, yang selanjutnya beralih menjadi Rupiah.

Pada era pemerintahan Orde Lama, Indonesia tak sepenuhnya mengadaptasi bentuk perdagangan kapitalis, tetapi jua memadukannya dengan nasionalisme ekonomi. Pemerintah yang belum berpengalaman, masih iring aduk yad ke di kaum kegiatan produksi yang berpengaruh belah bangsa banyak. Hal tersebut, ditambah kembali kekacauan politik, mengakibatkan kejadian ketidakstabilan atas perdagangan negara.[63]

Pemerintahaan Orde Baru segera melaksanakan ilmu perdagangan yang bertujuan alit inflasi, memantapkan ain uang, penjadwalan ulang hutang luar negeri, dan berusaha menarik asistensi dan pemodalan asing.[63] Pada era tarikh 1970-an kualitas minyak bumi yang beranjak melahirkan melonjaknya biji ekspor, dan menembakkan tingkat perkembangan perdagangan pada umumnya yang tinggi sebanyak 7% antara tarikh 1968 cukup 1981.[63] Reformasi perdagangan bertambah tua menjelang belakang tarikh 1980-an, antara asing berupa deregulasi area finansial dan deklinasi biji rupiah yang terkendali,[63] selanjutnya mengalirkan pemodalan berbeda ke Indonesia khususnya atas industri-industri berorientasi impor atas antara tarikh 1989 cukup 1997[64] Ekonomi Indonesia mengalami degenerasi atas belakang tarikh 1990-an balasan krisis ekonomi yang melanda sebagian besar Asia atas detik itu,[65] yang disertai kembali berakhirnya era Orde Baru dengan pembatalan badan Presiden Soeharto coplok 21 Mei 1998.

Saat ini perdagangan Indonesia telah cukup stabil. Pertumbuhan PDB Indonesia tarikh 2004 dan 2005 melampaui 5% dan diperkirakan hendak berjalan berlanjut.[66] Namun, akibat perkembangan itu belum cukup besar di memengaruhi tingkat pengangguran, yaitu sebanyak 9,75%.[67][68] Perkiraan tarikh 2006, sebanyak 17,8% bangsa hidup di kaki (gunung) garis kemiskinan, dan diperoleh 49,0% bangsa yang hidup dengan penghasilan rendah dari AS$ 2 bohlam hari.[69]

Indonesia mempunyai sumber kapabilitas alam yang besar di luar Jawa, termasuk minyak mentah, gas alam, timah, tembaga, dan emas. Indonesia pengimpor asap angkasa terbanyak kelima[70] di dunia, biar akhir-akhir ini ia telah dari menjadi pedagang bersih minyak mentah. Hasil pertanian yang elementer termasuk beras, teh, kopi, rempah-rempah, dan karet.[butuh rujukan]Sektor jasa adalah penyumbang terbanyak PDB, yang mencapai 45,3% buat PDB 2005. Sedangkan sektor industri menyempal 40,7%, dan sektor pertanian menyempal 14,0%.[71] Meskipun demikian, area pertanian mempekerjakan bertambah berlimpah orang daripada sektor-sektor lainnya, yaitu 44,3% dari 95 juta orang tenaga kerja. Sektor jasa mempekerjakan 36,9%, dan sisanya area industri sebanyak 18,8%.[72]

Rekan bazar terbanyak Indonesia adalah Jepang, Amerika Serikat, dan negara-negara jirannya yaitu Malaysia, Singapura dan Australia.

Meski kaya hendak pangkal kapabilitas angkasa dan manusia, Indonesia masih bertemu masalah besar di bidang kemelaratan yang sebagian besar disebabkan bagi korupsi yang merajalela di pemerintahan. Lembaga Transparency International menempatkan Indonesia sebagai kelas ke-143 dari 180 daerah di Indeks Persepsi Korupsi, yang dikeluarkannya atas tarikh 2007.[73]

Peringkat internasional

Demografi

Penduduk

Kepadatan masyarakat Indonesia bagi Sensus 2010

Menurut Sensus Penduduk Indonesia 2010, Indonesia memiliki masyarakat sekeliling 237 juta,[14] 130 juta (lebih dari 50%) berdiam di Pulau Jawa yang melambangkan pulau berpenduduk terbanyak sekali lalu pulau di mana bok kota Jakarta berada.[81] Sebagian besar (95%) masyarakat Indonesia adalah Bangsa Austronesia, dan diperoleh jua kelompok-kelompok genus Melanesia, Polinesia, dan Mikronesia lebih-lebih di Indonesia cuilan Timur.[butuh rujukan] Banyak masyarakat Indonesia yang memaklumatkan dirinya sebagai cuilan dari kelompok genus yang bertambah spesifik, yang dibagi bagi bahasa dan akar daerah, apabila Jawa, Sunda, Madura, Batak, dan Minangkabau.

Selain itu jua siap masyarakat imigran yang jumlahnya mayoritas di antaranya adalah etnik Tionghoa, India, dan Arab. Mereka telah rentang waktu ada ke Nusantara melalui bazar dari abad ke-8 M dan berdiam menjadi cuilan dari Nusantara. Di Indonesia diperoleh sekeliling 4 juta masyarakat etnis Tionghoa.[82] Angka ini berbeda-beda akibat sekadar atas tarikh 1930 dan 2000 negara melakukan cacah dengan menggolong-golongkan bangsa Indonesia ke di genus bangsa dan keturunannya.[butuh rujukan]

Agama

Islam adalah agama mayoritas yang dipeluk bagi sekeliling 87% masyarakat Indonesia, yang menjadikan Indonesia daerah dengan masyarakat mukminat terbanyak di dunia. Sisanya berakidah Protestan (7%), Katolik (3%), Hindu (1,7%), Buddha (0,7%), Konghucu dan lain-lain (0,5%).[14]

Bahasa

Mayoritas masyarakat Indonesia bertutur di bahasa daerah sebagai bahasa ibu dan bahasa sehari-hari, tetapi bahasa resmi negara, yaitu Bahasa Indonesia, diajarkan di seluruh sekolah-sekolah di daerah ini dan dikuasai bagi hampir seluruh masyarakat Indonesia.[butuh rujukan]

Gedung Pusat Bahasa, lembaga yang menjadi fokus perbendaharaan bahasa di Indonesia.

Indonesia sekadar memiliki satu bahasa dalam negeri alias bahasa negara, adalah Bahasa Indonesia.[83] Campur yad daerah atas bahasa dalam negeri diselenggarakan melalui Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa di kaki (gunung) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.[84]

Indonesia memiliki bertambah dari 721 bahasa daerah[85]. Di antara ratusan bahasa alam tersebut, yang amat berlimpah sebarannya adalah di Papua dan Kalimantan, sedangkan yang amat kurang adalah di pulau Jawa. Menurut besaran penuturnya, bahasa alam yang amat berlimpah digunakan di Indonesia berturut-turut adalah: Jawa (80 juta penutur), Melayu-Indonesia, Sunda, Madura, Batak, Minangkabau, Bugis, Aceh, Bali, Banjar.

Bahasa Inggris sebagai bahasa internasional telah diperkenalkan bagi negara Indonesia kepada getah perca pelajar dari jenjang bimbingan dasar.[86] Meski demikian, dengan beragam alasan diperoleh upaya buat menghapus bidang bahasa Inggris di tingkat I kampus dasar.[87][88]

Bagi penganut agama Islam yang menjadi bani mayoritas di Indonesia,[89]bahasa Arab adalah bahasa berbeda yang memiliki derajat khusus, akibat layak dipraktikkan di ibadah harian tertentu, apabila 'shalat'[90]. Meskipun demikian, bahasa Arab tak menjadi bahasa pergaulan umum dari periode asal keberadaannya di Indonesia.[91]

Pendidikan

Sesuai dengan peraturan yang berlaku, yaitu berdasarkan UUD 1945 alasan 31 ayat 4 dan Undang-Undang bagian 20 tarikh 2003 akan bentuk bimbingan nasional, bahwa negara Indonesia baik fokus atau alam hendaklah mencatu jumlah buat bimbingan sebanyak 20% dari APBN dan APBD di luar bayaran dosen dan biaya kedinasan. Namun atas tarikh 2007, alokasi yang disediakan tersebut anyar sekeliling 17.2 %, asing bertambah hina dibandingkan dengan daerah Malaysia, Thailand, dan Filipina yang telah mencatu jumlah buat bimbingan bertambah dari 28%.[92]

Indeks Pembangunan Manusia

Menurut UNDP, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Indonesia mencapai angka 0,683[93] atas Laporan Pembangunan Manusia 2016 buat ancar-ancar IPM tarikh 2015 dan masih jabatan) status sedang, sedangkan bagi Badan Pusat Statistik (BPS), IPM Indonesia telah mencapai angka 69,55 (0,695)[94] dan masih jabatan) status sedang atas tarikh yang sama pula.

Perbedaan IPM yang dilapaorkan UNDP melalui Human Development Report (HDR) dengan BPS terwalak atas besarnya angka IPM dan perincian. Selama ini, memang perbedaan angka IPM telah dianggap lazim. Namun dari sekeliling tarikh 2011, perbedaan angka IPM UNDP dan BPS beranjak secara signifikan. Dalam ahwal perincian, akibat UNDP memberitakan di tingkat internasional, berita IPM Indonesia tak dilaporkan batas tingkat yang bertambah rendah. Sebaliknya, akibat BPS sekadar memberitakan di tingkat nasional, BPS bertambah memperinci justru batas IPM di tingkat kota/kabupaten di berita kaum tarikh (laporan IPM batas tingkat kota/kabupaten jarang), tetapi yang selalu dilaporkan di kaki (gunung) tingkat dalam negeri tentunya adalah berita IPM di tingkat provinsi/daerah.

IPM tarikh 2016 dilaporkan terlebih berlalu bagi BPS atas semester mula-mula tarikh 2017, sedangkan cukup detik ini, Human Development Report belum diluncurkan.

Berikut ini adalah daftar daerah Indonesia bagi IPM tarikh 2016 bagi BPS.[94]

Peringkat Provinsi IPM Perubahan
Pembangunan Manusia Tinggi
1 Steady  Daerah Khusus Ibukota Jakarta 79,60 (0,796) 0,61 (0,006)
2 Steady  Daerah Istimewa Yogyakarta 78,38 (0,783) 0,79 (0,007)
3 Steady  Kalimantan Timur 74,59 (0,745) 0,42 (0,004)
4 Steady  Kepulauan Riau 73,99 (0,739) 0,24 (0,002)
5 Steady  Bali 73,65 (0,736) 0,38 (0,003)
6 Steady  Riau 71,20 (0,712) 0,36 (0,003)
7 Steady  Sulawesi Utara 71,05 (0,710) 0,66 (0,006)
8 Steady  Banten 70,96 (0,709) 0,69 (0,006)
9 Steady  Sumatra Barat 70,73 (0,707) 0,75 (0,007)
 Indonesia 70,18 (0,701) 0,63 (0,006)
10 (1)  Jawa Barat 70,05 (0,700) 0,55 (0,005)
11 (1)  Sumatra Utara 70,00 (0,700) 0,49 (0,004)
11 (2)  Aceh 70,00 (0,700) 0,55 (0,005)
Pembangunan Manusia Sedang
13 (1)  Jawa Tengah 69,98 (0,699) 0,49 (0,004)
14 Steady  Sulawesi Selatan 69,76 (0,697) 0,61 (0,006)
15 (1)  Jawa Timur 69,74 (0,697) 0,79 (0,007)
16 (1)  Jambi 69,62 (0,696) 0,73 (0,007)
17 (2)  Kepulauan Bangka Belitung 69,55 (0,695) 0,50 (0,005)
18 (2)  Bengkulu 69,33 (0,693) 0,74 (0,007)
19 Steady  Sulawesi Tenggara 69,31 (0,693) 0,53 (0,005)
20 (2)  Kalimantan Utara 69,20 (0,692) 0,44 (0,004)
21 Steady  Kalimantan Tengah 69,13 (0,691) 0,60 (0,006)
22 Steady  Kalimantan Selatan 69,05 (0,690) 0,67 (0,006)
23 Steady  Sumatra Selatan 68,24 (0,682) 0,78 (0,007)
24 (1)  Lampung 67,65 (0,676) 0,70 (0,007)
25 (1)  Maluku 67,60 (0,676) 0,55 (0,005)
26 Steady  Sulawesi Tengah 67,47 (0,674) 0,71 (0,007)
27 Steady  Maluku Utara 66,63 (0,666) 0,82 (0,008)
28 Steady  Gorontalo 66,29 (0,662) 0,43 (0,004)
29 Steady  Kalimantan Barat 65,88 (0,658) 0,29 (0,002)
30 Steady  Nusa Tenggara Barat 65,81 (0,658) 0,62 (0,006)
31 Steady  Sulawesi Barat 63,60 (0,636) 0,64 (0,006)
32 Steady  Nusa Tenggara Timur 63,13 (0,631) 0,46 (0,004)
33 Steady  Papua Barat 62,21 (0,622) 0,48 (0,004)
Pembangunan Manusia Rendah
34 Steady  Papua 58,05 (0,580) 0,80 (0,008)

Budaya

Pertunjukan

Indonesia memiliki sekeliling 300 kelompok etnis, tiap etnik memiliki aset budaya yang mekar semasa berabad-abad, dipengaruhi bagi kebudayaan India, Arab, Tiongkok, Eropa, dan termasuk kebudayaan sendiri yaitu Melayu. Contohnya tarian Jawa dan Bali konvensional kuno memiliki arah budaya dan mitologi Hindu, seperti Wayang Kulit yang menampilkan kisah-kisah akan kejadian mitologis Hindu Ramayana dan Baratayuda. Banyak jua seni tari yang berisikan nilai-nilai Islam. Beberapa di antaranya dapat kedapatan di alam Sumatra seperti tari Ratéb Meuseukat, Tari Saman dan tari Seudati dari Aceh.

Seni pantun, gurindam, dan sebagainya dari beraneka alam seperti kelong Melayu, dan pantun-pantun lainnya acapkali dipergunakan di acara-acara eksklusif yaitu perhelatan, forum seni, dan lain-lain.

Busana

Seorang anak dara Palembang antara memakai Songket, salah satu busana konvensional kuno Indonesia.

Di bidang busana aset budaya yang beken di seluruh adam adalah kerajinan Batik. Beberapa alam yang beken hendak industri Batik melingkungi Yogyakarta, Surakarta, Cirebon, Pandeglang, Garut, Tasikmalaya dan jua Pekalongan. Kerajinan Batik ini juga diklaim bagi daerah asing dengan industri Batiknya.[95] Busana khalis Indonesia dari Sabang cukup Merauke lainnya dapat dikenali dari ciri-cirinya yang dikenakan di saban alam antara asing baju Kurung dengan Songketnya dari Sumatra Barat (Minangkabau), kain Ulos dari Sumatra Utara (Batak), busana Kebaya, busana distingtif Dayak di Kalimantan, baju Bodo dari Sulawesi Selatan, busana Koteka dari Papua dan sebagainya.

Arsitektur

Arsitektur Indonesia membayangkan heterogenitas budaya, sejarah, dan geografi yang melatih Indonesia seutuhnya. Kaum penyerang, penjajah, pemberi tahu agama, pedagang, dan saudagar melanting metamorfosis budaya dengan memberi akibat atas gaya dan cara bangunan. Tradisionalnya, buah desain berbeda yang amat bangkit adalah dari India. Tetapi, Tiongkok, Arab, dan dari abad ke-19 buah Eropa menjadi cukup dominan.

Ciri distingtif desain Indonesia kuno masih dapat dilihat melalui rumah-rumah etiket dan/atau istana-istana kerajaan dari tiap-tiap provinsi. Taman Mini Indonesia Indah, salah satu alamat liburan di Jakarta yang menjadi kecil Indonesia, menampilkan heterogenitas desain Indonesia itu. Beberapa konstruksi distingtif Indonesia apabila Rumah Gadang, Monumen Nasional, dan Bangunan Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan di Institut Teknologi Bandung.

Olahraga

Olahraga yang amat beken di Indonesia adalah sepak bola dan bulu tangkis.[butuh rujukan]Gojek Traveloka Liga 1 adalah asosiasi klub depakan bola elementer di Indonesia.[butuh rujukan] Olahraga konvensional kuno Indonesia termasuk sepak takraw dan karapan sapi. Di area dengan asal usul bentrokan senjata antar suku, kontes pertarungan diadakan, seperti caci di Flores, dan pasola di Sumba. Pencak silat adalah seni bela badan yang unik yang berakar dari area Indonesia. Seni bela badan ini kadang-kadang ditampilkan atas acara-acara pertunjukkan yang biasanya diikuti dengan irama konvensional kuno Indonesia berupa Gamelan dan seni irama konvensional kuno lainnya sesuai dengan alam asalnya. Olahraga di Indonesia biasanya berorientasi atas pria dan olahraga pemirsa acap berangkaian dengan gambling yang ilegal di Indonesia.[96]

Di ajang kompetisi multi cabang, kinerja atlet-atlet Indonesia tak terlewat mengesankan. Di Olimpiade, kinerja terbaik Indonesia diraih atas detik Olimpiade 1992, di mana Indonesia menduduki kelas 24 dengan meraih 2 emas 2 perak dan 1 perunggu, kelima bintang tersebut diraih melalui agen bulu tangkis. Pada era 1960 batas 2000, Indonesia memerintah bulu tangkis. Atlet-atlet anak Indonesia seperti Rudi Hartono, Liem Swie King, Icuk Sugiarto, Alan Budikusuma, Ricky Subagja, dan Rexy Mainaky memerintah kejuaraan-kejuaraan dunia. Rudi Hartono yang dianggap sebagai empu bulu tangkis dunia, menjadi kampiun All England terbanyak sepanjang asal usul perbulu balasan Indonesia. Ia meraih 8 gelar juara, dengan 7 gelar diraihnya secara berturut-turut. Selain bulu tangkis, atlet-atlet bogem mentah Indonesia jua mampu meraih gelar kampiun dunia, seperti Elyas Pical, Nico Thomas[97], dan Chris John.[98] di ajang sepak bola internasional, Timnas Indonesia (Hindia Belanda) melambangkan tim Asia mula-mula yang berpartisipasi di Piala Dunia atas tarikh 1938 di Prancis.[butuh rujukan]

Seni musik

Seni irama di Indonesia, baik konvensional kuno atau modern sangat berlimpah terbentang dari Sabang batas Merauke. Setiap daerah di Indonesia memiliki musik tradisional dengan ciri khasnya tersendiri. Musik konvensional kuno termasuk jua Keroncong yang berakar dari keturunan Portugis di alam Tugu, Jakarta,[99] yang dikenal bagi semua anak buah Indonesia justru batas ke mancanegara. Ada jua irama yang merakyat di Indonesia yang dikenal dengan asma dangdut yaitu irama beraliran Melayu modern yang dipengaruhi bagi irama India sehingga irama dangdut ini sangat berbeda dengan irama konvensional kuno Melayu yang sebenarnya, seperti irama Melayu Deli, Melayu Riau, dan sebagainya.

Alat irama konvensional kuno yang melambangkan alat irama distingtif Indonesia memiliki berlimpah cara dari beraneka alam di Indonesia, tetapi berlimpah kembali alat irama konvensional kuno Indonesia yang diklaim bagi daerah lain[100] buat hajat akumulasi budaya dan seni musiknya sendiri dengan mematenkan benar cipta seni dan aset budaya Indonesia ke lembaga Internasional UNESCO. Alat irama konvensional kuno Indonesia antara asing meliputi:

Sebagai daerah yang beragam, Indonesia jua memiliki corak alam yang diperoleh di sendiri-sendiri provinsi.

Provinsi Lagu Daerah
Aceh Sepakat Segenap, Lembah Alas, Tawar Sedenge, Aceh Lon Sayang, Bungong Jeumpa, Saleum, Bungong Seulanga, Doda idi, Mie Gureng, dan Aneuk Yatim
Sumatra Utara Butet, Sengko Sengko, Anju Ahu, Dago Inang Sarge, Lisoi, Madekdek Magambiri, Mariam Tomong, Nasonang Do Hita Nadua, Ramba Dia, A Sing Sing So, Sinanggar Tullo, Cikala Le Pangpong, Alusi Au, Aek Sarulla, Opio, Piso Surit, Porompompom, Say Selamat Masinegar, Sigulempong, Sik Sik Sibatumanikam, Sori Ya Katulla, Ketabo, Leleng Ma Hupaima, O, Doli, Dirondang Bulani, Rura Silindung, Si Raya Katumba, Tarambe Tangan Simangindo, Tillo-Tillo, dan Botol Marupat Suhi
Sumatra Barat Ayam Den Lapeh, Kampuang Nan Jauh di Mato, Bareh Solok, Kambanglah Bungo, Kaparak Tingga, Malam Bainai, Rang Talu, Dayuang Palinggam, Anak Dara, Badindin Sansaro, Tak Tontong, Seringgit Dua Kupang, Tari Payuang, Mak Inang, Paku Gelang, Cubo Ranungkan, Denai Sansai, Jikok Bapisah, Kato Rang Sisuak, Kok Takana, Kok Upiak Lah Gadang, Lompong Sagu, Mamendam Raso, Oh Kampuang, Pincuruan Tujuh, Sempaya, Tari Piring, Titian Nak Lapuak, Tudung Periuk, dan Dendang Harau
Riau dan Kepulauan Riau Soleram, Agar Terbang Bawa Bersuluh, Anak Igat, Lancang Kuning, Pantai Solop, Kutang Barendo, Ocu Maantau, Laksamana Raja di Laut, Kebangkitan Melayu, Pulau Bintan, Segantang Lada, Tambelan, Hang Tuah, Kampung Halaman, Kasih dan Budi, dan Pak Ngah Balek
Sumatra Selatan Dek Sangke, Tari Tanggai, Kabile-Bile, Cuk Mak Ilang, Pangkalan Umbak, Gending Sriwijaya, Pempek Lenjer, Bujang Alap, Ya Saman, Dirut, Petang-Petang, Melati Karangan, Palembang Bari, Ribu-Ribu, Dang Lupa Ko Komering, Diunggak Ijan, Umbai-Umbai, Bumi Oku Timur, Dendam Balipat, Halimah Gadis Kule, Jawaban Surat, Mantai Petang, Pantauan, Rasan Dek Jadi, Ribng Kemambang, Miang Hebung, Ibung-Ibung, Bujang Tue, Cerite, Salah Tungguan, Sawe Malile, Sayang Selayak, Semele, Talang Beniu/Amu Hindu, Ghindu Nga Dusun, Sukat Malang, Seluang Negok Tapah, Anak Lanang, Bujang Penyemang, Jale Kerap, Tandang Bejalan, Ringke Nian, dan Ombai Akas
Kepulauan Bangka Belitung Yok Miak, Alam Wisata Pulau Bangka, Men Sahang Lah Mirah, Nasib Si Bujang Saro, Ngurat, Icak-Icak Dek Tau, dan Miakku Sayang
Jambi Selendang Mayang, Pinang Muda, Injit-Injit Semut, Batanghari, Dodoi Si Dodoi, Timang-Timang Anakku Sayang, Angso Duo, Selendang Mak Inang, Orang Kayo Hitam, Putri Muaro Jambi, Sarolangun, Nelayan, Gadis Rimbo Bujang, Dagang Manumpang, Ketimun Bungkuk, dan Tanjung Bajure
Bengkulu Lalan Belek, Bedindang, Anak Kunang, Be Inai Curi, Iboi, Pagi Berayak, Pantai Panjang, Taneak Tanai, Jibeak Weo, Semulen Keme, Pantai Malabero, Kota Cu'up, Sungai Suci, Ikan Pais, Ya Botoi-Botoi, dan Sekundang Setunggan
Lampung Lipang-Lipang Dang, Adi-Adi Laun Lambar, Cangget Agung, Peyandangan, Sang Bumi Ruwa Jurai, Tanoh Lado, Bumi Lampung, Seminung, Muloh Tungga, Anak Tupai, Teluk Lampung, Putra Saburai, Puncak Sai Indah, dan Sakai Sambayan Jak Ujung Danau Ranau Kulintang Lampung
Banten Dayung Sampan, Jareh Bu Guru, Tong Sarakah, dan Ibu
Daerah Khusus Ibukota Jakarta Jali-Jali, Surilang, Keroncong Kemayoran, Kicir-Kicir, Lenggang Kangkung, Ondel-Ondel, Ronggeng Jakarta, Sirih Kuning, Pepaya Mangga Pisang Jambu, Wak Wak Agung, Gambang Semarang, Cik Abang, Dayung Sampan, Kelap-Kelip, Hujan Gerimis, Sang Bango, dan Abang Pulang
Jawa Barat Manuk Dadali, Bubuy Bulan, Cing Cangkeling, Panon Hideung, Pileuleuyan, Tokecang, Sintren, Bajing Luncat, Es Lilin, Neng Geulis, Pepeling, Peuyeum Bandung, Mojang Priangan, Anjeun, Sapu Nyere Pegat Simpai, Warung Pojok, Kembang Jahe Laos, Badminton, Bandung, Ka Huma, Karatagan Pahlawan, Sabilutungan, Sorban Palid, Borondong Garing, Tongtolang Nangka, Gobang Kalima Gobang, Renggong Ramsijan, Larkili, Cing Ciripit, Ding-Ding Kiripik, Tilil, Trang-Trang Kolentrang, Pacici-Cici Putri, Ja Leuleu Ja, Slep Dur, Pupujian, Ucang Angge, Sur Ser, Oray-Orayan, Kacang Buncis, Hihid Aing, Paciwit-Ciwit Lutung, Ayam-Ayam Gung, dan Eundeuk-Eundeukkan
Jawa Tengah Lir Ilir, Jenang Gulo, Jangkrik Genggong, Stasiun Balapan, Yen Ing Tawang Ono Lintang, Turi-Turi Putih, Padang Wulan, Andhe-Andhe Lumut, Bapak Pucung, Jamuran, Sekolah, Jaranan, Gek Kepriye, Gambang Suling, Gundhul Pacul, dan Dhondong Apa Salak
Daerah Istimewa Yogyakarta Pitik Tukang, Sinom, Suwe Ora Jamu, Kidang Talun, Te Kate Dipanah, Kupu Kuwi, Caping Gunung, Walang Kekek, dan Gethuk
Jawa Timur Keraban Sape, Tanduk Majeng, Rek Ayo Rek, Cublak-Cublak Suweng, Gai Bintang, Kembeng Malate, Lindri, Grimis-Grimis, Bapak Tane, Tanjung Perak, Pa' Kopa' Eling, Cung-Kuncung Konce, Re-Sere Penang, Ker-Tanoker, Dhe’ Nong Dhe’ Ne’ Nang, Set-Seset Maloko', Lir Saalir, Jan Anjin, Daddalian, Din Dindi, Aeng Lema', Lar-Olar Kolarjang, Ko’ Tongko’an Calelet, Ke’ Rangke’ Kakonengan, Ko Saka Bibir, Po’-Kopo’ Ame-Ame, La Illa Haillallah, Mon-Temmon Buko, Lelle Nareyo, Ba Baba Bulan, Dipadhi Cemplo Lo’ling, Cing Kincing Kere’, dan Bing Ana'
Kalimantan Barat Cik Cik Periuk, Aek Kapuas, Masjid Jami', Alon-Alon, Kapal Belon, Sungai Kapuas, Antare Kapuas-Ladak, Alok Galing, Bantelan, Bujang Nadi, Ca' Ucang, Dare Sibang, Darileh Saing, Di Mane Kucare, Kaing Lunggi, Passan Dollo, Ruwai, Salah Pengambean, Salo, Simbe Rapian, Leleng Ma Hupaima, Simirante, Sungai Sambas Kebanjiran, Tamasya Ke Danau Sebedang, Tamlalai, Tamasya Ke Danau Sebedang, Ting Kededai, dan Tandak Sambas
Kalimantan Tengah Naluya, Tumpi Wayu, Kalayar, Ka Danau, Isen Mulang, Lewungku Utusku, Malauk Manjala, Manasai, Oh Indang Oh Apang, Bajai Penda Batang, Andri Arai Atei, Pesen Itak Kakah, dan Mambesei
Kalimantan Selatan Ampar-Ampar Pisang, Anak Pipit, Paris Barantai, Saputangan Babuncu Ampat, Ayun Apan, Japin Rantauan, Musik Panting, Tirik Lalan, Halin, Mandung-Mandung, Tirik, Ta'ingat Kakasih, Siti Zubaidah, Kurihing Balu, Bajanji Hati, Guna Guna Nikitak, Hincang Hincang, Talanjur Batunangan, Batawak Pantun, Badindang Ria, Alahai Sayang, Paris Tangkawang, Mamuai Wanyi, Ampat Lima, Kakamban Habang, Curiak, Baras Kuning, Si Jantung Hati, Jangan Manangis, Kampung Barikin, Kambang Goyang, Dindang, Lancang Kuning, Tari Bagandang, Karana Janji, Tirik Anak Lapan, Syair Radap Rahayu, Amas Mirah, dan Syair Japin Hadrah
Kalimantan Timur Indung-Indung, Bulan Haji, Lancang Kuning, Buah Bolok, Burung Enggang Marista, Oh Adingkoh, dan Lamin Talungsur
Kalimantan Utara Bebilin, Pinang Sendawar, dan Tuyang
Sulawesi Utara Esa Mokan, O Ina Ni Keke, Si Patokaan, Sitara Tillo, Gadis Taruna, Tan Mahurang, Tahanusangkara, Poco-Poco, Nani Wartabone, Niko Mokan, Micoman, Sayang Sayang Si Lili, Wo Mangura-Ngur, Miara Si Luri, Unggenang, Miara Si Luri, Ungkuanu Aku Rawoy, Jam Pukul Lima, Saa’aku Ikagenang, Manesel, Sumikolah, Lautan Mabiru-Biru, Oh Minahasa Tempat Lahirku, dan Luri Wisako
Gorontalo Dana-Dana, Ati Olo Ati Mama, Binde Biluhuta, Moholunga, Tahuli Li Mama, Dabu-Dabu, Molipu Ti? Opo, dan Tumundulo
Sulawesi Tengah Tondok Kadadianku, Tope Gugu, Palu Nataku, dan Tananggu Kaili
Sulawesi Selatan Anging Mamiri, Pakarena, Ma Rencong, Ammac Ciang, Anak Kukang, Ati Raja, dan Batti Batti Selayar
Sulawesi Tenggara Tana Wolio, Wulele Sanggula, dan Simfoni Bahteramas
Bali Macepet-cepetan, Meong-Meong, Ngusak Asik, Putri Cening Ayu, Ratu Anom, Tari Bali, Jangi Janger, Dadong Dauh, Juru Pencar, Bibi Rangda, Batu Cina, Janger, dan Adi Sayang
Nusa Tenggara Barat Tutu Koda, Atte, Bilin, dan Orlen-Orlen
Nusa Tenggara Timur Desaku, Anak Kambing Saya, Potong Bebek Angsa, Flobamora, Pai Mura Rame, Lerang Wutun, O Nina Noi, Bolelebo, Helele Ala De Teang, More Jie, Loro Malirin, Ele Moto, Bole Jaru, Ofa Langga, Ina Noi, Tanjung Kurung, Mai Fali, Tebe O Nana, Mana Lolo Banda, Kebiononda, Bale Nagi, Fali Nusa Lote, Peki Lewo, Lewo Ro Piring Sina, Kalabahi, Kilangba, Muna Buki, Sinji Tena, Giyayo, Singkorena, Sadiapede, Manu Lae Rewo, Bapa Tang Hamap, Bengure Le Kaju, Karana Janji, dan O Ine Mora Ate
Maluku dan Maluku Utara Burung Tantina, Burung Kakak Tua, Goro-Gorone, Huhate, Kole-Kole, Mande-Mande, Ayo Mama, Gunung Salahutu, Hela-hela Rotane, Ole Sioh, Saule, Rasa Sayange, Sarinande, E Tanase, Ouw Ulate, Ambon Manise, Buka Pintu, Lembe-Lembe, Naik Naik ke Puncak Gunung, Nona Manis Siapa yang Punya, Sayang Kane, Sudah Berlayar, Toki Tifa, Waktu Hujan Sore-Sore, Sio Mama, Balenggang Patah Tanjung, Batu Badaong, Hura-Hura Cincin, Nusaniwe, Putra-Putri Ambon, Sayang Dilale, Tarik Layar, dan Tujuh Tambah Tujuh
Papua dan Papua Barat Yamko Rambe Yamko, Apuse, E Mambo Simbo, Sajojo, Wesupe, Rasine Ma Rasine, dan Diru-Diru Nina

Kuliner

Masakan Indonesia bervariasi bergantung atas wilayahnya.[101] Nasi adalah incaran pokok kayu dan dihidangkan dengan lauk daging dan sayur. Bumbu (terutama cabai), santan, ikan, dan ayam adalah bakal yang penting.[102]

Sepanjang sejarah, Indonesia telah menjadi area bazar antara dua benua. Ini melahirkan terbawanya berlimpah bumbu, bakal incaran dan cara memasak dari bangsa Melayu sendiri, India, Timur tengah, Tionghoa, dan Eropa. Semua ini berbancuh dengan ciri distingtif incaran Indonesia tradisional, menciptakan berlimpah heterogenitas yang tak kedapatan di alam lain. Bahkan bangsa Spanyol dan Portugis, telah melangkahi bangsa Belanda dengan melanting berlimpah komoditas dari adam anyar ke Indonesia.[butuh rujukan]

Sambal, sate, bakso, soto, dan nasi goreng melambangkan kaum contoh incaran yang biasa dimakan bangsa Indonesia saban hari.[103] Selain disajikan di warung alias restoran, diperoleh kembali aneka incaran distingtif Indonesia yang dijual bagi getah perca biaperi keliling memanfaatkan pedati alias pikulan. Pedagang ini menyajikan bubur ayam, mie ayam, kwetiau bakso, mi goreng, nasi kuning goreng, aneka macam soto, siomay, sate, nasi uduk, dan lain-lain.

Rumah bersuka-suka Padang yang menyajikan nasi kuning Padang, yaitu nasi kuning disajikan bersama aneka lauk-pauk Masakan Padang, encer ditemui di beragam kota di Indonesia.[butuh rujukan] Selain itu Warung Tegal yang menyajikan masakan Jawa distingtif Tegal dengan kualitas yang terjangkau jua menjalar luas.[butuh rujukan]Nasi rames alias nasi campur yang berbadan dua nasi kuning beserta lauk alias sayur alternatif dijual di barung-barung nasi kuning di tempat-tempat umum, seperti basis kereta api, pasar, dan terminal bus. Di Daerah Istimewa Yogyakarta dan sekitarnya dikenal nasi kucing sebagai nasi kuning rames yang berukuran halus dengan kualitas murah, nasi kuning kucing acap dijual di atas angkringan, semacam barung-barung kaki lima. Penganan halus semisal kue-kue berlimpah dijual di pekan tradisional. Kue-kue tersebut biasanya berbahan dasar beras, ketan, kelunak kayu, kelunak jalar, terigu, alias sagu.

Perfilman

Film mula-mula yang diproduksi mula-mula kalinya di domestik adalah film bisu tarikh 1926 yang berjudul Loetoeng Kasaroeng dan dibuat bagi dalang Belanda G. Kruger dan L. Heuveldorp atas zaman HindiaBelanda.[butuh rujukan] Film ini dibuat dengan aktor domestik bagi Perusahaan Film Jawa NV di Bandung dan ada mula-mula kalinya atas coplok 31 Desember, 1926 di teater Elite and Majestic, Bandung. Setelah itu, bertambah dari 2.200 film diproduksi. Pada era asal kemerdekaan, sineas-sineas Indonesia belum berlimpah bermunculan. Di antara sineas yang ada, Usmar Ismail melambangkan salah satu dalang amat produktif, dengan film pertamanya Harta Karun (1949).[butuh rujukan] Namun akan datang film mula-mula yang secara sah diakui sebagai film mula-mula Indonesia sebagai daerah berkedaulatan adalah film Darah dan Doa (1950) yang disutradarai Usmar Ismail. Dekade 1970 batas 2000-an, Arizal ada sebagai dalang film amat produktif. Tak rendah dari 52 buah film dan 8 judul drama dengan 1.196 episode telah dihasilkannya.[butuh rujukan]

Popularitas industri film Indonesia memuncak atas tarikh 1980-an dan mendominasi bioskop di Indonesia,[104] biarpun kepopulerannya berkurang atas asal tarikh 1990-an. Antara tarikh 2000 batas 2005, besaran film Indonesia yang dirilis saban tarikh meningkat.[104] Film Laskar Pelangi (2008) yang diangkat dari karya sastra karya Andrea Hirata menjadi film dengan pendapatan perfek sepanjang asal usul perfilman Indonesia detik ini.[butuh rujukan]

Kesusastraan

Bukti tulisan tertua di Indonesia adalah beragam batu bertulis berbincang Sanskerta atas abad ke-5 Masehi.[butuh rujukan] Figur bena di literatur modern Indonesia termasuk: pengarang Belanda Multatuli yang mempertimbangkan perlakuan Belanda atas Indonesia semasa zaman penjajahan Belanda; Muhammad Yamin dan Hamka yang melambangkan cerpenis dan politikus pra-kemerdekaan;[105] dan Pramoedya Ananta Toer, pelaksana karya sastra Indonesia yang amat terkenal.[106] Selain novel, literatur tulis Indonesia jua berupa puisi, pantun, dan sajak. Chairil Anwar melambangkan cerpenis puisi Indonesia yang amat ternama. Banyak orang Indonesia memiliki tradisi lisan yang kuat, yang membantu membatasi dan memelihara identitas budaya mereka.[107]

Kebebasan Pers dan Media Publik

Kebebasan pers di Indonesia beranjak setelah berakhirnya dominasi Presiden Soeharto. Stasiun televisi termasuk 14 basis televisi swasta nasional, dan jala-jala alam yang bersaing dengan basis televisi daerah TVRI. Stasiun radio swasta menyiarkan buletin mengatur dan acara penyiaran asing. Dilaporkan diperoleh 20 juta pengguna internet di Indonesia atas tarikh 2007.[108] Hingga tarikh 2014, Jumlah netizen (pengguna internet) bertambah deras menjadi 83,7 juta orang alias terbanyak keenam di dunia.[109]

Lihat pula

Catatan kaki

  1. ^ "Pancasila". U.S. Library of Congress. 3 February 2017. Diarsipkan dari versi khalis coplok 5 February 2017. Diakses coplok 5 February 2017.
  2. ^ Simons, Gary F.; Fennig, Charles D. "Ethnologue: Languages of the World, Twenty-first edition". SIL International. Diakses coplok 20 September 2018.
  3. ^ Na'im, Akhsan; Syaputra, Hendry (2010). "Nationality, Ethnicity, Religion, and Languages of Indonesians" (PDF). Statistics Indonesia (BPS). Diarsipkan (PDF) dari versi khalis coplok 23 September 2015. Diakses coplok 23 September 2015.
  4. ^ "2010 Census: Population by Region and Religion". BPS. 15 May 2010. Diakses coplok 20 November 2011.
  5. ^ "UN Statistics" (PDF). United Nations. 2005. Diarsipkan (PDF) dari versi khalis coplok 31 October 2007. Diakses coplok 31 October 2007.
  6. ^ "World Population Prospects: The 2017 Revision". ESA.UN.org (custom bukti acquired dengan website). Departemen_Urusan_Ekonomi_dan_Sosial_PBB, Population Division. Diakses coplok 10 September 2017.
  7. ^ "Jumlah dan Distribusi Penduduk". BPS. May 2010. Diakses coplok 13 April 2018.
  8. ^ a b c d "World Economic Outlook Database, April 2019". IMF.org. International Monetary Fund.
  9. ^ a b "Human Development Indices and Indicators: 2018 Statistical update" (PDF). United Nations Development Programme. 15 September 2018. Diarsipkan (PDF) dari versi khalis coplok 17 September 2018. Diakses coplok 15 September 2018.
  10. ^ a b Dari 17.504 Pulau di Indonesia, 16.056 telah diverifikasi PBB — Eko Prasetya — Merdeka — 19 Agustus 2017.
  11. ^ a b c Justus M. van der Kroef (1951). "The Term Indonesia: Its Origin and Usage". Journal of the American Oriental Society. 71 (3): 166–171. doi:10.2307/595186.
  12. ^ Biro Pusat Statistik bps.go.id
  13. ^ a b c "Penduduk Menurut Wilayah dan Agama yang Dianut". Jakarta: Badan Pusat Statistik. 15 Mei 2010. Diakses coplok 28-02-2019.
  14. ^ Leo Suryadinata, Evi Nurvidya Arifin, Aris Ananta; Indonesia's Population: Ethnicity and Religion in a Changing Political Landscape; Institute of Southeast Asian Studies, 2003
  15. ^ Tomascik, T (1996). The Ecology of the Indonesian Seas - Part One. Hong Kong: Periplus Editions Ltd. ISBN 962-593-078-7.
  16. ^ a b Anshory, Irfan (16 Agustus 2004). "Asal Usul Nama Indonesia". Pikiran Rakyat. Diakses coplok 5 Oktober 2006.
  17. ^ Earl, George S. W. (1850). "On The Leading Characteristics of the Papuan, Australian and Malay-Polynesian Nations". Journal of the Indian Archipelago and Eastern Asia (JIAEA): 119.
  18. ^ Logan, James Richardson (1850). "The Ethnology of the Indian Archipelago: Embracing Enquiries into the Continental Relations of the Indo-Pacific Islanders". Journal of the Indian Archipelago and Eastern Asia (JIAEA): 4, 252–347.; Earl, George S. W. (1850). "On The Leading Characteristics of the Papuan, Australian and Malay-Polynesian Nations". Journal of the Indian Archipelago and Eastern Asia (JIAEA): 254, 277–278.
  19. ^ Pope (1988). "Recent advances in far eastern paleoanthropology". Annual Review of Anthropology. 17: 43–77. doi:10.1146/annurev.an.17.100188.000355. cited in Whitten, T (1996). The Ecology of Java and Bali. Hong Kong: Periplus Editions Ltd. hlm. 309–312. ; Pope, G (15 Agustus, 1983). "Evidence on the Age of the Asian Hominidae". Proceedings of the National Academy of Sciences of the United States of America. 80 (16): 4,988–4992. doi:10.1073/pnas.80.16.4988. PMID 6410399. cited in Whitten, T (1996). The Ecology of Java and Bali. Hong Kong: Periplus Editions Ltd. hlm. 309. ; de Vos, J.P. (9 Desember 1994). "Dating hominid sites in Indonesia" (PDF). Science Magazine. 266 (16): 4, 988–4992. doi:10.1126/science.7992059. cited in Whitten, T (1996). The Ecology of Java and Bali. Hong Kong: Periplus Editions Ltd. hlm. 309.
  20. ^ Taylor (2003), pp. 5–7
  21. ^ Taylor (2003), pp. 8-9
  22. ^ Taylor (2003), pp. 22–26; Ricklefs (1991), pp. 3
  23. ^ Peter Lewis (1982). "The next great empire". Futures. 14 (1): 47–61. doi:10.1016/0016-3287(82)90071-4.
  24. ^ *Kong Yuanzhi, Muslim Tionghoa Cheng Ho, Misteri Perjalanan Muhibah di Nusantara. Penyunting: HM. Hembing Wijayakusuma. Pustaka Populer Obor, Oktober 2000, xliv + 299 halaman
  25. ^ Wright, Louis B. (1970). Gold, Glory, and the Gospel: The Adventurous Lives and Times of the Renaissance Explorers. New York: Atheneum.
  26. ^ ZWEERS, L. (1995). Agressi II: Operatie Kraai. De vergeten beelden van de tweede politionele actie. Den Haag: SDU uitgevers.
  27. ^ van der Bijl, Nick. Confrontation, The War with Indonesia 1962—1966, (London, 2007) ISBN 978-1-84415-595-8
  28. ^ Wibowo, Sigit, Sjarifuddin. Ekonomi Indonesia Gagal akibat Mafia Berkeley, Harian Umum Sore Sinar Harapan. Copyright © Sinar Harapan 2003. Diakses: Selasa, 6 Agustus 2008.
  29. ^ Laporan dari Carter Center. The Carter Center 2004 Indonesia Election Report (PDF). Siaran pers. Diakses atas 29 Juli 2008.
  30. ^ Dotinga, Harm (2000). International organizations and the law of the sea: documentary yearbook, Vol 14. Martinus Nijhoff Publishers. hlm. 960. ISBN 9041113452, 9789041113450.
  31. ^ a b c International Monetary Fund. Estimate World Economic Outlook Database. Siaran pers. Diakses atas 5 Oktober 2006.; "Indonesia Regions". Indonesia Business Directory. Diakses coplok 2007-04-24.
  32. ^ Article 55, 1982 UN Convention on the Law of The Sea.
  33. ^ World Bank (1994). A World Bank country study Country Studies: Indonesia: environment and development. World Bank Publications. ISBN 0821329502, 9780821329504.
  34. ^ http://www.detiknews.com/read/2009/03/08/144934/1096302/10/pemerintah-siap-dukung-dana-pengembangan-obat-herbal-aids-kanker http://www.detiknews.com/read/2009/03/08/144934/1096302/10/pemerintah-siap-dukung-dana-pengembangan-obat-herbal-aids-kanker
  35. ^ http://www.presidensby.info/index.php/fokus/2009/03/08/4070.html Dunia Sebut Indonesia Mega Biodiversity
  36. ^ Report on the CITES workshop on mega-biodiversity exporters (with the assistance of the European Commission)
  37. ^ http://www.sinarharapan.co.id/berita/0712/29/kesra01.html Sulung Prasetyo. Ekologi Indonesia Masuki Masa Genting, Paragraf 1. Sinar Harapan Online. Diakses atas 13 November 2009
  38. ^ http://www.satudunia.net/?q=content/utang-ekologis-adb-di-indonesia Firdaus Cahyadi Utang Ekologis ADB di Indonesia, Tulisan sempat dimuat di Koran Tempo, 2 Mei 2009
  39. ^ "Perubahan Ketiga Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945" (pdf) (dalam bahasa Indonesia, Inggris, Melayu, and dan China). Diakses coplok 2011-05-24.[pranala nonaktif]
  40. ^ Wong, Kristina (23 July 2009). "abc NEWS Poll: Obama's Popularity Lifts U.S. Global Image". USA: ABC. Diakses coplok 23 October 2011.
  41. ^ "Indonesia – Foreign Policy". U.S. Library of Congress. U.S. Library of Congress. Diakses coplok 5 May 2007.
  42. ^ Indonesia temporarily withdrew from the UN on 20 January 1965 in response to the fact that Malaysia was elected as a non-permanent member of the Security Council. It announced its intention to "resume full cooperation with the United Nations and to abstrak participation in its activities" on 19 September 1966, and was invited to re-join the UN on 28 September 1966.
  43. ^ Chris Wilson (11 October 2001). "Indonesia and Transnational Terrorism". Foreign Affairs, Defense and Trade Group. Parliament of Australia. Diakses coplok 15 October 2006.; Reyko Huang (23 May 2002). "Priority Dilemmas: U.S. – Indonesia Military Relations in the Anti Terror War". Terrorism Project. Center for Defense Information.
  44. ^ "Commemoration of 3rd anniversary of bombings". Melbourne: The Age Newspaper. AAP. 10 December 2006.
  45. ^ US Embassy, Jakarta (10 May 2005). Travel Warning: Indonesia. Siaran pers. Diakses atas 26 December 2006.
  46. ^ Chew, Amy (7 July 2002). "Indonesia military regains ground". CNN Asia. Diakses coplok 24 April 2007.
  47. ^ Witular, Rendi A. (19 May 2005). "Susilo Approves Additional Military Funding". The Jakarta Post. Diakses coplok 24 April 2007.
  48. ^ Friend (2003), pp. 473–475, 484
  49. ^ Friend (2003), pp. 270–273, 477–480
  50. ^ "Indonesia flashpoints: Aceh". BBC News. BBC. 29 December 2005. Diakses coplok 20 May 2007.
  51. ^ "Indonesia agrees Aceh peace deal". BBC News. BBC. 17 July 2005. Diakses coplok 20 May 2007.; Harvey, Rachel (18 September 2005). "Indonesia starts Aceh withdrawal". BBC News. BBC. Diakses coplok 20 May 2007.
  52. ^ Lateline TV Current Affairs (20 April 2006). "Sidney Jones on South East Asian conflicts" (PDF). TV Program transcript, Interview with South East Asia director of the International Crisis Group. Australian Broadcasting Commission (ABC). Diarsipkan dari versi asli coplok 18 September 2006.; International Crisis Group (5 September 2006). "Papua: Answer to Frequently Asked Questions" (PDF). Update Briefing. International Crisis Group (53): 1. Diarsipkan dari versi asli (PDF) coplok 18 September 2006. Diakses coplok 17 September 2006.
  53. ^ "2014BPS". Diakses coplok 2015-10-04.
  54. ^ "BPS". Diakses coplok 2015-10-04.
  55. ^ Michelle Ann Miller (2004). "The Aceh law: a serious response to Acehnese separatism?". Asian Ethnicity. 5 (3): 333–351. doi:10.1080/1463136042000259789.
  56. ^ Dewan Perwakilan Rakyat (1999). Bab XIV Other Provisions, Pasal 122; Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1974 akan Pokok-Pokok Pemerintahan di DaerahPDF (146 ). Presiden Indonesia (1974). Bab VII Aturan Peralihan, Pasal 91
  57. ^ Dursin, Richel (18 November 2004). "Another Fine Mess in Papua". Editorial. The Jakarta Post. Diakses coplok 5 Oktober 2006. ; "Papua Chronology Confusing Signals from Jakarta". The Jakarta Post. 18 November 2004. Diakses coplok 5 Oktober 2006.
  58. ^ Burr, W. (2001-12-06). "Ford and Kissinger Gave Green Light to Indonesia's Invasion of East Timor, 1975: New Documents Detail Conversations with Suharto". National Security Archive Electronic Briefing Book No. 62. National Security Archieve, Universitas George Washington, Washington, D.C. Diakses coplok 2006-09-17.
  59. ^ "USD". www.usd.ac.id. Diakses coplok 26-06-2017.
  60. ^ a b c d Schwarz, A. (1994). A Nation in Waiting: Indonesia in the 1990s. Westview Press. ISBN 1-86373-635-2, pp. 52–57.
  61. ^ "Indonesia: Country Brief". Indonesia:Key Development Data & Statistics. Bank Dunia. 2006.
  62. ^ "Poverty in Indonesia: Always with them". The Economist. 2006-09-14. Diakses coplok 2006-12-26.
  63. ^ "Indonesia: Forecast". Country Briefings. The Economist. 2006-10-03.
  64. ^ Badan Pusat Statistik Indonesia (2008-12-02). Beberapa Indikator Penting Mengenai Indonesia (PDF) (dalam Bahasa Indonesia). Siaran pers. Diakses atas 2008-03-18.
  65. ^ Ridwan Max Sijabat (23 Maret 2007). "Unemployment still blighting the Indonesian landscape". The Jakarta Post.
  66. ^ Bank Dunia. Making the New Indonesia Work for the Poor - Overview (PDF). Siaran pers. Diakses atas 26 Desember 2006.
  67. ^ http://www.iea.org/media/statistics/surveys/gas/natgas.pdf
  68. ^ "Official Statistics and its Development in Indonesia" (PDF). Sub Committee on Statistics: First Session 18–20 February, 2004. Economic and Social Commission for Asia & the Pacific. hlm. 19.
  69. ^ "Indonesia at a Glance" (PDF). Indonesia Development Indicators and Data. Bank Dunia. 2006-08-13.
  70. ^ "[[Indeks Persepsi Korupsi]]". Transparency International. 2007. Diakses coplok 2007-09-28.
  71. ^ "Index of Economic Freedom". The Heritage Foundation & The Wall Street Journal. Diakses coplok 2018-12-08.
  72. ^ "The Economist Intelligence Unit's Quality-of-Life Index" (PDF). The Economist. Diakses coplok 2007-09-12.
  73. ^ "Worldwide Press Freedom Index 2006" (PDF). Reporters Without Borders. Diakses coplok 2008-06-31.
  74. ^ "cpi 2017 table". Transparency International. 2018-02-21. Diakses coplok 2008-06-31.
  75. ^ "Human Development Reports: Indonesia". United Nations Development Programme. Diakses coplok 2008-06-31.
  76. ^ "Global Competitiveness Index rankings 2018" (PDF). World Economic Forum. Diakses coplok 2018-12-08.
  77. ^ "Most Literred Nation in the World 2016" (PDF). Central Connecticut State University. Diakses coplok 2016-01-29.
  78. ^ Calder, Joshua (2006-05-03). "Most Populous Islands". World Island Information. Diakses coplok 2006-09-26.
  79. ^ (16 Mei 2008). "Country Profile 2008: Indonesia" (pdf). Economist Intelligence Unit. Diakses atas 31 Juli 2008.
  80. ^ UUD 1945, Bab XV, Pasal 36: "Bahasa Negara ialah Bahasa Indonesia."
  81. ^ Laman Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa
  82. ^ ASIAN LINGUISTIC MAPS: Indonesia & Brunei
  83. ^ Pendidikan bahasa Inggris belah pelajar SD. Pascasarjana Pendidikan Bahasa Inggris Universitas Ahmad Dahlan. Terbit atas 20 September 2012. Diakses atas 2 Januari 2013.
  84. ^ Rencana penghapusan bidang bahasa Inggris belah pelajar SD belum final. POSKOTANEWS.com. Terbit atas 11 Oktober 2012. Diakses atas 2 Januari 2013.
  85. ^ DPR minta dorong penerapan kurikulum baru. SINDONEWS.com. Terbit atas 15 Desember 2012. Diakses atas 2 Januari 2013.
  86. ^ 2010 World Muslim Population. pp. 3-5. Houssain Kettani. Department of Electrical and Computer Engineering and Computer Science, Polytechnic University of Puerto Rico. Terbit atas Januari 2010. Diakses atas 2 Januari 2013.
  87. ^ Salat layak memanfaatkan bahasa Arab. Islampedia.info. Terbit atas 2006. Diakses atas 2 Januari 2013.
  88. ^ Pembelajaran Bahasa Arab Sepanjang Sejarah. stainsalatiga.ac.id. Terbit atas 1 Juni 2012. Diakses atas 2 Januari 2013.
  89. ^ World Bank, (2008), Spending for development: making the most of Indonesia's new opportunities: Indonesia public expenditure review, World Bank Publications, ISBN 978-0-8213-7320-0
  90. ^ "Human Development Reports". hdr.undp.org (dalam bahasa Inggris). Diakses coplok 2017-06-21.
  91. ^ a b "Badan Pusat Statistik". www.bps.go.id (dalam bahasa Inggris). Diakses coplok 2017-06-21.
  92. ^ "PENGERAJIN BATIK TAK PERLU RESAH". Majalah Hukum & HAM Online. 30 September 2007. Diakses coplok 14 Agustus 2008.
  93. ^ Witton, Patrick (2003). Indonesia. Melbourne: Lonely Planet. hlm. 103. ISBN 1-74059-154-2.
  94. ^ Elyas Pical Dapat Penghargaan. Surya, 27 Maret 2009. Diakses atas 10 September 2010.
  95. ^ Afriatni, Ami. Petinju Chris John Sukses Pertahankan Gelar Juara Dunia. Tempo, 19 Agustus 2007. Diakses atas 10 September 2010.
  96. ^ "Kampung Tugu, Menyimpan Kenangan Sejarah". Kompas. Rabu, 28 April 2004. Diakses coplok 14 Agustus 2008.
  97. ^ Radhar Panca Dahana (Kamis, 6 Desember 2007). "Perspektif: Mencuri Klaim, Itu Biasa". Gatra.Com. Diakses coplok 14 Agustus 2008.
  98. ^ Witton, Patrick (2002). World Food: Indonesia. Melbourne: Lonely Planet. ISBN 1-74059-009-0.
  99. ^ Brissendon, Rosemary (2003). South East Asian Food. Melbourne: Hardie Grant Books. ISBN 1-74066-013-7.
  100. ^ http://www.cnngo.com/explorations/eat/40-foods-indonesians-cant-live-without-327106 40 of Indonesia's best dishes. Diakses atas 5 Desember 2011.
  101. ^ a b Kristianto, JB (2 Juli 2005). "Sepuluh Tahun Terakhir Perfilman Indonesia". Kompas. Diakses coplok 5 Oktober 2006.
  102. ^ Taylor (2003), pp. 299–301
  103. ^ Vickers (2005) pp. 3-7; Friend (2003), pp. 74, 180
  104. ^ Czermak, Karen. ""Preserving Intangible Cultural Heritage in Indonesia"" (PDF). SIL International. Diakses coplok 2007-07-04.
  105. ^ "Internet World Stats". Asia Internet Usage, Population Statistics and Information. Miniwatts Marketing Group. 2006. Diakses coplok 2007-08-13.
  106. ^ Suprapto (November 24, 2014). "Inilah Data Peringkat Negara Pengguna Internet".

Kepustakaan

Pranala luar

Wikimedia Commons memiliki media melanggar Indonesia.
Wikivoyage memiliki arahan liburan Indonesia.

Nuvola filesystems www.png Lokal geografis

Afrika

Afrika Utara

Lainnya

Lambang Indonesia

Amerika

Amerika Selatan

Amerika Utara

Karibia

Asia

Asia Selatan

Asia Tenggara

Asia Timur

Timur Tengah

Lainnya

Eropa

Lainnya

Oseania
Multilateral
Topik terkait
Negara

berdaulat
Negara dengan

pengakuan terbatas
Dependensi dan

wilayah lain

1 Terkadang dimasukkan ke Eropa, tercantel definisi perbatasan. 2 Terkadang dimasukkan ke Oseania. 3 Negara lintas benua.

oke pembahasan tentang Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas semoga artikel ini bermanfaat terima kasih

tulisan ini diposting pada label kebudayaan indonesia dan penjelasannya, macam macam kebudayaan indonesia dan penjelasannya, gambar budaya indonesia dan penjelasannya, , tanggal 17-09-2019, di kutip dari https://id.wikipedia.org/wiki/Indonesia

Disqus Comments

Popular Post