Hi, selamat pagi, sesi kali ini akan membawa pembahasan tentang kebudayaan indonesia dan globalisasi Globalisasi budaya - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas simak selengkapnya
Lukisan pasar malam, Hessisches Volksfest (Hessian Folk Festival), 1887, Louis Toussaint (1826-1887), Öl auf Leinwand.
Globalisasi budaya ialah diseminasi gagasan, makna, dan nilai ke seluruh dunia dengan kaidah tertentu untuk memperluas dan mempererat hubungan sosial.[1] Proses ini ditandai akibat penggunaan budaya bersama yang dibantu akibat Internet, corong budaya masyarakat, dan perjalanan luar negeri. Konsumsi budaya bersama mendompleng mendorong pertukaran barang dan okupasi yang mencecerkan budaya ke seluruh dunia. Penyebaran budaya mengharuskan seseorang berkujut pada hubungan kemasyarakatan lintas negara dan kawasan. Penciptaan dan perluasan hubungan kemasyarakatan bagai ini tidak datang di tingkat material. Globalisasi budaya membabitkan pembentukan norma dan ingatan bersama yang sesuai dengan identitas budaya mereka, baik individu ataupun kelompok. Globalisasi budaya terus memajukan menambah ketergantungan orang dan kebudayaan di dunnia.[2]
Aspek kesejagatan budaya yang datang jelas ialah percampuran masakan bagai yang berlaku di jejaring restoran acap saji Amerika Serikat. Gerai incaran dan minuman McDonald's dan Starbucks ialah kongsi Amerika Serikat yang sering dijadikan contoh globalisasi; masing-masing kongsi ini memiliki lebih dari 32.000[3] dan 18.000 amben di seluruh dunia per tahun 2008.[4]Indeks Big Mac merupakan kaidah yang tidak biasa untuk mengukur ekuilibrium daya bayar ain arta dunia.
Lihat pula[sunting | sunting sumber]
- Teori keterlibatan
- Globalisme
- Globalisasi
- Homogenisasi budaya
- Imperialisme budaya
- Dimensi globalisasi
Referensi[sunting | sunting sumber]
- ^ James, Paul (2006). Globalism, Nationalism, Tribalism. London: Sage Publications.
- ^ Manfred B. Steger and Paul James, ‘Ideologies of Globalism’, in Paul James and Manfred B. Steger, eds, Globalization and Culture: Vol. 4, Ideologies of Globalism, Sage Publications, London, 2010. download pdf http://uws.academia.edu/PaulJames Inda, Jonathan; Rosaldo, Renato (2002). "Introduction: A World in Motion". The Anthropology of Globalization. Wiley-Blackwell.
- ^ "2010 Form 10-K, McDonald's Corporation". United States Securities and Exchange Commission. Diakses tanggal 3 March 2011.
- ^ Steger, Manfred.Globalization. New York: Sterling Publishing, 2009.
Bacaan lanjutan[sunting | sunting sumber]
- Paul James and John Tulloch (2010). Globalization and Culture, Vol. 1: Globalizing Communications. Sage Publications.
- Paul James and Peter Mandaville (2010). Globalization and Culture, Vol. 2: Globalizing Religions. Sage Publications.
- Paul James and Imre Szeman (2010). Globalization and Culture, Vol. 3: Global-Local Consumption. Sage Publications.
- Paul James and Manfred Steger (2010). Globalization and Culture, Vol. 4: Ideologies of Globalism. Sage Publications.
- Andrew Jones, ed. (2006). The Dictionary of Globalization. Cambridge, UK: Polity Press.
- James Mittelman, ed. (2000). The Globalization Syndrome: Transformation and Resistance. Princeton University Press.
- John Tomlinson (1999). Globalization and Culture. Chicago University Press.
- Fernando, Salvetti (ed.) (2010). "Glocal" Working. Living and Working across the World with Cultural Intelligence. Milan: Franco Angeli. ISBN 978-88-568-2733-0.
- Watson, James L. (1997). "McDonald's in Hong Kong: Consumerism, Dietary Change, and the Rise of a Children's Culture". Golden Arches East: McDonald's in East Asia. Stanford University Press. hlm. 79–80, 84–7, 89–95, 100–4, 107–8.
Pranala luar[sunting | sunting sumber]
- The Big Mac Index index page — contains Big Mac Index bahan dating back to 1997 (Economist.com subscription required for detail)
begitulah detil mengenai Globalisasi budaya - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas semoga info ini bermanfaat salam
tulisan ini diposting pada label , tanggal 18-09-2019, di kutip dari https://id.wikipedia.org/wiki/Globalisasi_budaya